Sebanyak 9.110 Pelanggar Ditilang Selama Ops Patuh Tinombala 2019
Tribratanews.sulteng.polri.go.id – Operasi Kepolisian terpusat dengan sandi Operasi Patuh Tinombala 2019 yang berlangsung selama 14 (empat belas) hari, berakhir pada Kamis (11/09/2019).
Direktur Lalulintas Polda Sulawesi Tengah, Kombes Pol Drs Imam Setiawan, SIK selaku Kepala Operasi Kepolisian Patuh Tinombala 2019 menjelaskan bahwa berdasarkan data yang dihimpun dari seluruh jajaran selama berlangsungnya operasi tersebut, jumlah kejadian pelanggaran lalulintas mengalami peningkatan sebesar 21 % terlihat dari jumlah pelanggar tahun 2018 sebanyak 7,726 kasus dibandingkan dengan tahun 2019 sebanyak 9,411 kasus.
Penindakan pelanggar dengan tilang mengalami peningkatan dari 7,569 kasus pada tahun 2018 menjadi 9,110 kasus pada tahun 2019 atau naik sebesar 20 %.
“Jumlah persentase pelanggaran tertinggi tahun ini yakni Polres Palu, sedangkan Satwil yang mengalami persentase pelanggaran terendah yakni Polres Bangkep, terlihat dari jumlah pelanggar pada tahun 2018 sebanyak 468 kasus dibanding dengan jumlah pelanggar tahun 2019 sebanyak 139 kasus atau -70 %,” ucap Dir Lantas Polda Sulteng.
Adapun pelanggaran tertinggi masih didominasi oleh pengguna sepeda motor yang tidak menggunakan helm SNI, yaitu sebanyak 2096 kasus atau naik 1,55% (2064 kasus) dibandingkan tahun 2018.
Selain itu, jumlah kejadian laka lantas selama Operasi Patuh Tinombala 2019 secara umum mengalami penurunan terlihat dari jumlah laka tahun 2018 sebesar 45 Kasus dibandingkan dengan tahun 2019 sebesar 33 kasus atau turun sebesar 12 kasus (26,67%), korban meninggal dunia tidak mengalami perubahan dari 11 orang tahun 2018 tetap 11 orang pada tahun 2019, satker yang mengalami persentase tertinggi tahun ini yakni Polres Morowali, sedangkan Polres yang mengalami penurunan persentase yang signifikan yakni Polres Palu.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Sulteng, AKBP Didik Supranoto, SIK mengharapkan dengan berakhirnya pelaksanaan operasi patuh, seluruh masyarakat Sulawesi tengah dapat menumbuhkan kesadaran dan kepatuhan serta taat dalam aturan keselamatan dalam berlalulintas dijalan raya.
“Kami berharap setelah pelaksanaan Operasi Patuh Tinombala-2019 ini dapat menumbuhkan kesadaran dan kepatuhan, bukan karena takut mendapat sanksi tilang dan sebagainya, sehingga menjadi terbiasa untuk taat aturan dan menjaga keselamatan dalam berlalulintas,” ujarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar