Polres Poso Gelar Tabligh Akbar Dibanjir Ribuan Warga
Tribratanewspoldasulteng.com - Dalam menyambut bulan suci Ramadhan 1439 Hijriah tahun 2018, Kepolisian Resort Poso, Sulawesi Tengah yang tergabung dalam Satgas Nusantara 2018 bersama sejumlah ormas di Poso menggelar Tabligh Akbar di lapangan Alun-Alun Sintuwu Maroso. Selasa ( 01/5/ 2018)
Tabligh Akbar mengusung tema “Wujudkan Pribadi Yang Fitrah Sebagai Nilai Utama Dalam Memperkuat Kebhinekaan”. Dalam kegiatan ini hadir sebagai penceramah Imam besar Masjid Istiqlal Jakarta, Prof. DR. H. Nasaruddin Umar, MA.
Selain dihadiri ribuan warga dari empat kabupaten di Sulteng yakni Touna, Parigi, Morowali dan Poso. Turut hadir Wakapolda Sulteng, Kombes Pol. Drs. Aris Purnomo, Kapolres Poso, AKBP Bogiek Sugiyarto, pihak TNI, Ketua MUI Poso, ketua FPI Poso, Wabup Samsuri dan para tokoh lintas agama.
Tabligh Akbar diawali dengan performance marawis dari anggota Batalyon 714 SM dan Brimob Polda Sulteng.
Sementara Pemda Poso, Wabup Samsuri dalam sambutanya menyampaikan, pihak Pemda Poso mengapresiasi adanya kegiatan ini. Sehingga momen Tabligh Akbar menjadikan ajang silatruahmi antar sesama umat beragama jelang bulan Ramadhan.
Waka Polda Sulteng Aris Purnomo mengatakan, jika saat ini wilayah Kabupaten Poso sudah sangat kondusif. Hal itu terlihat dalam kegiatan Tabligh Akbar semua unsur berbagai pihak hadir tanpa ada rasa takut, berbagai agama berbaur bersama-sama dalam Tabligh Akbar.
Sementara itu Imam besar Istiqlal Prof. DR. H. Nasaruddin Umar dalam tauziahnya menyampaikan, dari sebuah survei negara yang dipadati umat muslim, bahwa negara Indonesia merupakan negara yang berbahagia dalam menjalankan bulan suci ramadhan.
Menurut Nasaruddin, karena negara Indonesia sangat berbeda dengan negara lain yang bermayoritas muslim, masih banyak sebagian negara muslim yang masih terganggu keamanananya hingga banyaknya korban yang meninggal akibat konflik. Nasaruddin mencontohkan negara islam seperti Afganistan.
“Negara yang berlebel muslim itu iri melihat negara Indonesia. Di negara muslim seperti Afganistan banyak terjadi bom bunuh diri, penembakan, pembunuhan, sehingga hal itu membuat umat muslim disana keamanannya masih terganggu dan belum merasakan aman,” ungkapnya.
Nasaruddin juga mengatakan, sesuai data dari Badan Nasional Penangulangan Terorisme (BNPT), jika provinsi Sulteng merupakan wilayah yang memiliki potensi radikalisme terendah berada di urutan ke dua dari provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Selain itu Nasaruddin menyebutkan, provinsi Sulteng juga merupakan wilayah sikap toleransi antar umat beragama yang paling tertinggi dan wilayah teraman di Indonesia.
Nasaruddin, menghimbau kepada masyarakat di Sulteng khusunya di Poso agar terus menjaga silaturahmi dan sikap toleransi antar umat beragama.
Kegiatan ini diselenggarakan oleh Satgas Nusantara 2018 yang tergabung oleh Polda Sulteng dan Polres Poso bekerja sama dengan ormas islam yakni Nahdatul Ulama,FPI,Alkhairat,Amanatul Umah , Muhammadiyah, Wanita Islam Alkhairat,LPI dan dihadiri 8000 warga muslim.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar