Teroris itu Pengkhianat Bangsa
Tribratanewspoldasulteng.com – Tidak ada satu agama manapun yang membenarkan aksi terorisme. Sehingga bagaimanapun juga kondisinya terorisme tidak dapat dibenarkan baik dari sisi agama, sosial maupun hukum.
Masyarakat juga harus tetap bersatu untuk melawan terorisme. Masyarakat harus waspada bahwa tujuan lain dari tindakan terorisme adalah untuk memecah belah, membuat kekacauan dan keresahan serta membuat konflik.
Karakter umum pelaku teror adalah individu yang teralienasi (terkucilkan) dalam lingkungan sosial, merasa sebagai korban atas situasi ketidakadilan dalam masyarakat dalam suatu negara atau dunia.
Namun demikian dari penelitian yang ada, Hudson menyampaikan bahwa sulit sekali menyimpulkan karakteristik kepribadian teroris.
Teroris yang mengalami kesulitan hidup, terkucilkan dari lingkungan sosial atau teroris yang merasa hidupnya tidak berarti jika diberi janji mendapat pahala surga, diberi pengertian bahwa kematian mereka tidak akan sia-sia, dan mereka dianggap pahlawan jihad akhirnya mau melancarkan aksinya.
Pelaku terorisme umumnya juga merupakan orang yang merasa terancam dan depresif. Sebelum menjadi pelaku terorisme individu terlebih dahulu mengalami proses pra-radikalisasi.
Proses ini menyebabkan individu mengalami internalisasi nilai keagamaan yang sifatnya eksklusif, moral, perjuangan dan kehormatan. Hingga mereka benar-benar menyadari bahwa apa yang dilakukan adalah sebuah kebenaran.
Dan kita harus terus bergerak. Jangan sampai terprovokasi dan diadudomba oleh orang-orang yang jiwanya telah rusak. Indonesia jauh lebih kuat dibanding segerombol teroris yang tau tentang pengrusakan. Percayalah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar