Polda Sulteng Gelar Pelatihan Pengambilan Sampel DNA
Poldasulteng.com – Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah melalui Bidang Kedokteran dan Kesehatan menggelar workshop pengambilan sampel DNA hasil kerjasama International Committe Of Thr Red Cross (ICRC), Laboratorium DNA Pusdokkes Polri, dan Bid Dokkes Polda Sulteng, Rabu (20/03/2019) pagi, di ruang Adelweis Swissbell Hotel Palu.
Kegiatan pelatihan tersebut dihadiri perwakilan ICRC Mrs Eva Bruenisholz, Kepala Laboratorium DNA Pusdokkes Polri, Kombes Pol dr Putut Cahyono Widodo, DMM, M.si, Kabid Dokkes Polda Sulteng, AKBP dr Is Sarifin, S.pb, Dirpamobvit Polda Sulteng serta pemateri Specialis Genetik ICRC, Dr William Goodwin.
Acara yang dibuka langsung oleh Wakapolda Sulteng, Kombes Pol Drs Setyo Boedi Moempoeni Harso, SH, M.Hum itu juga dihadiri para peserta yang berasal dari berbagai Satuan Kerja (Satker) di jajaran Polda Sulteng.
Dalam kata sambutan, Wakapolda Sulteng mengatakan Disaster Victim Identification (DVI) merupakan sebuah proses identifikasi pada korban bencana yaitu korban meninggal dunia.
Kegiatan pelatihan tersebut sangat diperlukan dikarenakan wilayah Negara Republik Indonesia merupakan daerah yang dilewati Ring of Fire atau cincin api pasifik yang rawan terhadap bencana alam seperti gunung meletus, gempa bumi, banjir, tsunami dan lain-lain.
Selain bencana alam, juga terdapat bencana lain yang diakibatkan oleh ulah tangan manusia seperti bom, air crash, kapal tenggelam dan lain-lain yang menimbulkan banyak korban jiwa.
Tujuan digelarnya pelatihan tersebut guna mengidentifikasi korban yang meninggal dunia akibat dari suatu kejadian yang menimbulkan banyak korban jiwa, sehingga sukar untuk dikenali secara visual atau kasat mata. Olehnya, tim DVI berperan dalam mengidentifikasi korban tersebut sehingga dapat dikenali dan dikembalikan kepada keluarga korban.
“Manfaat tes DNA adalah membantu pihak Kepolisian, karena DNA sangat berguna untuk mengidentifikasi korban dan tersangka di Tempat Kejadian Perkara (TKP), berkas tes DNA dalam proses penyelidikan pun terbantu dan kebenaran dapat segera terungkap, dan diharapkan dengan sosialisasi itu kebenaran terungkap,” ujar Wakapolda Sulteng saat memberikan kata sambutan.
Wakapolda Sulteng juga mengharapkan dengan digelarnya pelatihan tersebut, juga dapat dimanfaatkan sepenuhnya oleh personel Polda Sulteng sehingga dapat meningkatkan keprofesionalan dalam olah TKP.
Bid Dokkes Polda Sulteng selaku penyelenggara kegiatan tersebut diharapkan mampu mengupayakan perekrutan dan pelayanan kesehatan secara professional, efisien dan sesuai standar, melalui proses pengambilan sampel DNA.
“Untuk mencapai tujuan tersebut dilaksanakan sosialisasi dan pelatihan untuk membantu mengungkap tindak pidana dalam proses Scientific Crime Investigation (SCI) dengan seiring perkembangan zaman dilakukan tes DNA,” pungkasnya.
Wakapolda Sulteng juga menjelaskan bahwa DVI Polri merupakan ujung tombak yang eksistensinya sudah diakui dunia international diantaranya pengungkapan kasus bom bali, bom JW Marriot Hotel Jakarta, dan bahkan sudah diminta bantuannya untuk penanganan korban bencana kebakaran hutan di Australia.
“Saya harap melalui pelatihan ini adanya peningkatan kemampuan bagi para peserta, sehingga mampu untuk mengaplikasikannya dilapangan. Kepada para instruktur agar dapat menularkan kemampuan dan pengetahuannya kepada para peserta sehingga para peserta mampu dan memahaminya secara aplikatif bukan secara teori,” tutupnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar