Senin, 05 Maret 2018

Kapolres Tolitoli Sosialisasikan Hasil Rapim TNI-Polri di Aula Rupatama


Tribratanewspoldasulteng.com – Bertempat di ruang rapat utama, Kapolres Tolitoli AKBP M. Iqbal Alqudusy, SH, S.iK, menyampaikan notulen rapat pimpinan TNI-Polri dalam rangka Pilkada 2018 dan Pemilu 2019 Provinsi Sulawesi Tengah, Jumat, (3/2/2018).
1c429e31-58c1-4904-9426-6f3963febdfe
Kegiatan yang dipimpin oleh Kapolres dan Wakapolres Tolitoli ini diikuti oleh seluruh Kabag, Kasat, Kasi, Kapolsek jajaran, dan seluruh perwira di Polres Tolitoli
Rapat pimpinan TNI Polri sendiri sebelumnya diselenggarakan di Gedung Torabelo Polda Sulteng pada tanggal 27 dan 28 Februari 2018.
Dalam notulen rapat tersebut tersebut, AKBP Iqbal menyampaikan paparan Kapolda Sulteng mengenai lingstra, yaitu secara global dan regional, bahwa permasalahan-permasalahan yang muncul dalam tahapan pilkada maupun pemilu yang akan laksanakan yaitu kekerasan terhadap tokoh, peredaran narkoba, sikap main hakim sendiri, pencurian dengan kekerasan, dan konflik yang beredar dengan isu – ise global.
Oleh karena itu Kapolda mengharapkan agar TNI dan Polri berperan aktif dan menjaga kekompakkan dalam mengamankan tahun politik 2018 dan pemilu 2019.
Personil TNI sendiri telah menyiapkan 355 personil di Kabupaten Donggala, 355 personil di Kabupaten Parimo, dan 453 personil di Kabupaten Morowali, Rencananya, penggunaan personel TNI akan sebanyak 2.685 orang.
Hal itu dipersiapkan dengan adanya beberapa prediksi ancaman pilkada 2018 dan pemilu 2019, yaitu di Kabupaten Donggala, jumlah kemiskinan mencapai 18 % dan rawan money politik, ditambah lagi ada 19.441 orang yang belum melakukan perekaman e-KTP.
Kabupaten Parimo, tingkat kemiskinan mencapai 16,6 % dan rawan money politik juga, yang belum melakukan perekaman e-KTP mencapai 55 orang, ditambah lagi ada suku terasing yang hidup berpindah – pindah.
Kabupaten Morowali, muncul isu bahwa ada 12.000 orang pendatang yang bekerja di perusahaan diberikan KTP, dan 9000 orang belum melakukan perekaman e-KTP.
Kerawanan akan semakin meningkat pada masa kampanye pilkada tahun 2018 antara lain : maraknya alat peraga kampanye (apk) yang dipasang secara liar, praktik politik uang yang terstruktur dan masif, maraknya akun medsos yang melakukan black campaign, penyebar hoaks, dan isu-isu sara.
Untuk mencegah kerawanan tersebut, Kapolda Sulteng memerintahkan anggotanya untuk melakukan pengamanan terhadap setiap tahapan pilkada baik personil, kegiatan dan objek-objek vital dengan melibatkan semua unsur pengamanan yang ada di wilayah baik Polri, TNI, Polisi Pamong Praja, Linmas dan Pam Swakarsa disertai dengan kerjasama yang baik.
Mengenai media sosial, pihaknya terus memantau top isu yang terkait pilkada untuk dilakukan analisa sebagai bahan evaluasi dan melakukan patroli media untuk meminimalisir isu-isu provokatif dengan melakukan kontra opini dan kontra narasi terhadap berita-berita yang provokatif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar