Tribratanews.sulteng.polri.go.id - Dalam mengantisipasi masuknya paham radikalisme di wilayah kabupaten Poso Dit Binmas Polda Sulteng bersama Sat Binmas Polres Poso bekerja sama dengan Baharkam Polri, menggelar Penyuluhan Kontra Radikal dan Deradikalisasi ( Khusus ISIS) tahun 2019 di Ball Rom Hotel Ancyra Poso.
Senin (29/7/2019) Kegiatan Penyuluhan Kontra Radikal dan Deradikalisasi ( Khusus ISIS) tahun 2019 yang bertemakan “Bersama Melawan Radikalisme – Terorisme demi menjaga kedaulatan dan Keutuhan NKRI”.
Dalam sambutan Kapolres Poso AKBP Bogiek Sugiyarto,SH,S.I.K menyampaikan berterima kasih kepada Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat dan para peserta yang telah menyempatkan untuk dapat hadir pada kegiatan ini dan juga Pemerintah Kab. Poso karena telah membangun dan menata Kab. Poso sehingga Kab. Poso menjadi aman, damai dan tentram.
Masih Adanya Kelompok yang bergerilya di pegunungan dengan tujuan untuk melakukan Amaliyah – Amaliyah (Pembunuhan) yang terjadi akhir -Akhir ini diwilayah Pegunungan Perbatasan Tambarana -Sausu, Sehingga saya Selaku Kapolres Poso mengharapkan dukungan dan kerjasama yang baik dalam rangka menciptakan rasa aman diwilayah Kab. Poso”ujarnya
Dirbintibmas Korbinmas Baharkam Polri Brigjen. Pol Drs. Edi Setio Budi Santoso memberikan materi kepada peserta bahwa Radikalisme Merupakan Paham atau aliran yang menginginkan perubahan yang bersifat ekstrim dan ada disetiap agama apapun, Adapun bentuk radikal yang ada diwilayah Indonesia yaitu Radikal gagasan, Radikal milisi, Radikal separatis Radikal Premanisme, Radikal teroris, Radikalisme agama, Radikal budaya, dan Radikal masyarakat
Adapun tahapan untuk menjadi teroris yaitu Intoleran, radikalisme dan kemudian menjadi Teroris,Tahapan radikalisme menjadi teroris yaitu pra radikal, identifikasi diri, indoktrinasi, dan kemudian menjadi teroris dengan Sasaran para kaum pemuda.
Brigjen. Pol Drs. Edi Setio Budi Santoso menambahkan Untuk Radikalisme sendiri tidak semua ada di agama islam, melainkan semua agama juga memiliki faham Radikalisme,Ciri – Ciri kelompok islam radikal yaitu intoleransi, fanatik, ekslusif dan revolusioner, Adapun peran ulama dalam faham radikalisme yaitu, Melakukan Kontra radikal, pelurusannideologi Jihad, dan ikut menetralisir media yang menyebarkan berita hoax.”tambahnya”
Ketua FKUB Prov. Sulteng Prof. Dr. Hi. Zainal Abidin M.Ag. memberikan materi kedua bahwa Radikalisme masih menjadi Pekerjaan rumah bagi semua bangsa yang ada didunia ini, termasuk di negara kita sekarang Negara Indonesia.Peran FKUB untuk menjalin kerjasama antar umat beragama, tokoh masyarakat dan pemerintah untuk memahami ciri -ciri radikalisme dan penanganan dari faham radikalisme.
Adapun Ciri – Ciri kelompok radikalisme yaitu intoleransi, fanatik, ekslusif dan revolusioner, 5 persepsi berbahaya dilingkungan kita sebelum masuknya faham radikalisme yaitu Suportifitas, Ketidak adilan, Kerentanan, Ketidak percayaan dan Ketidak berdayaan, FKUB juga menolak adanya faham Radikalisme di negara ini khususnya di wilayah Kab. Poso, Karena faham radikalisme berasal dari luar negara kita.”Ujarnya”
Materi ke Tiga yang disampaikan oleh Kompol Jim Brilliant Bernes SIK yakni Perkembangan Terorisme Global dan pengaruhnya terhadap Kelompok teror di Indonesia yaitu Al-Qaedah (Jemaai islamiyah Dll) dan ISIS (Jemaah Ansharut Daulah Dll).
Para Pimpinan ISIS akan Memberikan Dotrin kepada para faham radikalisme untuk tidak lagi pergi ke suriah, melainkan silahkan melakukan Amaliyah atau aksi teror di tempat kalian Adapun trend rekruitmen teroris dalam beberapa tahun ini dengan melakukan rekruitmen yang berasal dari media sosial.
Penindakan teroris di indonesia di era presiden Jokowi yaitu tahun 2105 sebanyak 73 orang, tahun 2016 sebanyak 163 orang, tahun 2017 sebanyak 172 orang dan tahun 218 sebanyak 316 orang. Penanganan deradikalisasi di negara Indonesia yakni Re-identifikasi, Rehabilitasi, Re-edukasi dan Re-sosialisasi.
Materi ke Empat disampaikan oleh Ustad. A. Sajuli (Eks Napiter) yang intinya Sasaran Terorisme yaitu negara, penyelenggara pemerintah, warga elit sosial politik dan perseorangan, Saya ingin berpesan kepada generasi generasi mudah, agar jika nanti di dekati oleh kelompok ini lebih baik cepat menghindar, karena Undang – undang yang dulu kita baru bersentuhan belum di tangkap tetapi yang sekarang berubah dengan adanya UU No 5 Tahun 2018.Saya jelaskan supaya adik – adik tidak terjerat di dalam Aksi teror
Motivasi Aski Teror melalui Fatwa Usama Bin Laden, Jika ada paham radikal mengajak kita, coba kita tanyakan apakah mereka masi memegang uang kalau mereka masih memegang uang itu berarti paham yang mereka ajarkan Bohong, karena kejadian begini adalah pengalaman saya pemuda rentan dijadikan sebagai Pelaku Terorisme.
Etika dan Perintah Nabi Muhammad SAW saat perang yakni Jangan membunuh wanita, Jangan Menghancurkan tempat ibadah, Jangan membunuh anak kecil dan Jangan membunuh Pendeta atau Tokoh agama, ISIS itu bukan rekayasa, ISIS memang ada dan saya adalah salah satu anggotanya.
Materi ke lima yang disampaikan oleh Kepala Kantor Kementrian Agama Kab. Poso yang dibawakan oleh Drs. Hi. Wawa Suryatna M. Hi yang intinya Untuk mempertahanakan dan menjaga apa yang telah dibangun di Negara Indonesia ini.
Kita harus waspada dengan adanya ISIS ini diwilayah kab.poso.penangulangan radikalisme berbasis agama kami dari deperteman agama menjadi bagian dari penyelesaian Kekhawatiran kita adalah kekhawatiran bersama, sehingga mari kita perangi bersama faham radikalisme
Kelompok faham radikal tidak mau tercatat sebagai pasangan dikantor agama,Faham Radikal yang harus kita waspadai yang ada dihadapakan kita adalah radikal teroris yang membenarkan agama sebagai alatnya.
Kementrian Agama mempunyai peran untuk menjelaskan serta mengantisipasi dimana ada penyuluh agama yang menjadi corong untuk menyampaiakan itu walaupun dengan minimnya tenaga kerja namun kelompok yang terdeteksi sudah bisa kami berikan pencerahanan kususnya diwilayah Kec. poso kota.
kegiatan tersebut dilanjutkan dengan sesi Tanya jawab dan di hadiri oleh Dirbintibmas Korbinmas Baharkam Polri Brigjen. Pol Drs. Edi Setio Budi Santoso, Dir binmas Polda Sulteng Kombes Pol. M. Ngajib S.I.K M.H, Kapolres Poso AKBP Bogiek Sugiyarto SH, S.I.K ,Kompol Jim Brilliant Bernes (Densus 88 AT),Ketua FKUB Prov. Sulteng Prof. Dr. Hi. Zainal Abidin M. Ag, Kasat Binmas Polres Poso Iptu M. Masloman, Ketua Syam Organizer Kab. Poso Ustad. Amin Adnan S.Pd.I,Ustad. A. Sajuli (Eks Napiter), Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Tokoh Pemuda, Tokoh Wanita dan Perwakilan Pelajar Siswa – Siswi SMA Sederajat yang berjumlah sekitar 100 orang.
kegiatan tersebut mendapatkan apresiasi dari masyarakat yang hadir ,kami masyarakat Kab.Poso mendukung dan memberikan apresiasi kegiatan tersebut ,dengan kegiatan tersebut kami mengetahui tetang apa itu radikalisme.” ujar salah satu warga masyarakat”.