Brigadir Herik Kriswanto, SH, Prajurit Bhayangkara Sejati Telah Berpulang
Tribratanewspoldasulteng.com – Setiap anggota Polri pasti sudah melewati sumpah, sumpah tersebut diucapkan saat pertama kali diangkat menjadi seorang prajurit Bhayangkara. Namun pertanyaanya apakah sumpah yang merupakan janji vertikal antara dirinya dengan Tuhan dijalankan sepanjang kita bertugas. Hanya diri kitalah yang dapat menilai.
Salah satu kejadian yang menggugah hati kita bersama, Brigadir HERIK KRISWANTO, SH gugur dalam tugas kemanusiaan di Sigi. Jiwa dan raganya di dharma bhaktikan kepada masyarakat yang menjadi tanggung jawab moralnya sebagai insan Bhayangkara sejati. Sungguh suatu teladan yang harus kita petik dan kita ikuti.
Personil Brimob Polda Gorontalo tersebut adalah sosok pejuang Polri sejati. Dari informasi rekan rekan almarhum, bahwa yang bersangkutan sudah direkomendasikan untuk operasi usus buntu saat bertugas operasi di Papua. Namun dirinya menolak dengan alasan masih ringan dan tetap bertugas seperti biasa. Sekembalinya dari Papua Brigadir HERIK KRISWANTO, SH juga disarankan untuk berobat dan melakukan operasi, namun almarhum tetap menolak dan berobat jalan.
Tanggal 28 September terjadilah bencana besar di Palu, Sigi dan Donggala, dan atas perintah pimpinan Polri maka Polda sekitar untuk ambil bagian melakukan upaya pertolongan dan rekonsiliasi korban gempa. Mendengar kejadian tersebut Brigadir Herik ikut ambil bagian dan berangkatlah ke Sulawesi Tegah. Almarhum ditugaskan di kabupaten Sigi yang merupakan daerah yang terdampak gempa dan likuifaksi serta banjir bandang. Siang malam almarhum bekerja tanpa lelah dan tidak minta dipuji. Semuanya demi masyarakat yang memang membutuhkan pertolongan.
Seni malam 12 Nopember 2018 almarhum mengeluh sakit perut. Melihat hal tersebut rekan-rekan almarhum memaksa membawa ke rumah sakit Bhayangkara Palu untuk segera ditangani. Saat sedang ditangani almarhum masih ingin keluar rumah sakit untuk tetap bertugas membantu masyarakat yang terdampak gempa.Namun melihat kondisinya yang tidak memungkinkan pihak rumah sakit melarang almarhum keluar paksa.
Tim dokter rumah sakit Bhayangkara berusaha sekuat tenaga untuk memberikan perawatan medis terhadap almarhum. Namun Allah berkehendak lain, Brigadir HERIK KRISWANTO, SH harus menghadap Sang Pencipta sekitar pukul 08.00 wita. Rekan-rekan almarhum seolah tidak percaya, bahkan setelah dinyatakan meninggal wajahnya seolah sedang istirahat tidur.
Prajurit Bhayangkara tersebut telah kembali kehadapan Tuhan Yang Maha Pengasih. Rekan-rekan almarhum hanya dapat mengenang kebaikan, kesahajaan, keteladanan, kedisiplinan dan jiwa juangnya.
Seluruh yang berjiwa pejuang pasti kehilangan, apakah kita dapat meneladani almarhum, jiwanya diserahkan kepada nusa, bangsa, negara dan masyarakat yang menjadi sumpah setia sebagai prajurit Bhayangkara.
Selamat jalan sahabatku, dharma bhakti tanpa pamrih yang kau lakukan pasti Allah nilai dengan Ibadah, surga yang dijanjikan menunggumu. Doa kami yang ditinggalkan menyertaimu menghadap Sang Khaliq.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar