Kapolda Sulteng : Isu Keamanan Dalam Negeri Menjadi Prioritas Dalam Menjaga Stabilitas Keamanan Nasional
Tribratanews.sulteng.polri.go.id – Dalam mewujudkan stabilitas keamanan nasional di wilayah Propinsi Sulawesi Tengah dimana di era globalisasi saat ini sudah menyebabkan begitu banyak perubahan diberbagai bidang kehidupan manusia, antara lain terciptanya kehidupan dengan arus informasi yang sangat canggih dan super cepat serta terbentuknya dunia yang tanpa batas (Borderless Word) dimana batas-batas politik, ekonomi dan budaya antar bangsa menjadi samar sehingga tidak jelas mana yang baik dan mana yang buruk.
Perubahan tersebut telah menimbulkan dampak dimana seluruh ketergantungan dan hubungan antar bangsa menjadi transparan, yang pada akhirnya telah menciptakan implikasi yang luas terhadap seluruh aspek kehidupan berbangsa dan bernegara.
Hal tersebut disampaikan Kapolda Sulteng, Irjen Pol Drs Lukman Wahyu Hariyanto, M.Si saat membuka Seminar Kajian Strategis Dalam Menghadapi Isu-Isu Keamanan Dalam Negeri, Kamis (28/11/2019) pagi, diballroom Swissbell Hotel Palu.
Kapolda Sulteng mengungkapkan tidak dapat dipungkiri bahwa globalisasi telah menghasilkan banyak perubahan positif dalam berbagai bidang kehidupan bangsa indonesia, yang tentunya akan bermanfaat bagi masyarakat indonesia antara lain kemajuan dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek), pertumbuhan ekonomi, peningkatan kecanggihan sarana komunikasi dan sebagainya, akan tetapi setiap individu juga harus berani mengakui secara jujur bahwa globalisasi juga telah menimbulkan berbagai dampak negatif yang pada akhirnya dapat merugikan bangsa indonesia sendiri.
Meningkatnya gangguan kamtibmas yang dapat menyebabkan terganggunya stabilitas nasional juga menjadi salah satu dampak negatif dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) di era globalisasi saat ini, tentunya keadaan tersebut dapat memberikan dampak pada menurunnya produktifitas dan aktifitas industrialisasi nasional.
Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah, Irjen Pol Drs Lukman Wahyu Hariyanto, M.Si menjelaskan bahwa dalam upaya menurunkan tingkat gangguan kamtibmas, tentunya Polri dengan kewenangan tugasnya menjaga keamanan dalam negeri (Kamdagri) lebih meningkatkan profesionalitas serta menciptakan program-program masyarakat untuk dapat meminimalisir resiko terjadinya gangguan kamtibmas yang dapat menurunkan stabilitas keamanan nasional.
“Saat ini kita menghadapi 2 (Dua) isu strategis yang berkaitan dengan stabilitas keamanan nasional, yakni keragaman agama, suku, adat serta budaya yang dimiliki oleh Indonesia merupakan potensi dan aset yang sangat besar untuk menjadikan indonesia sebagai negara yang besar dan maju, namun sebaliknya apabila kita sebagai anak bangsa tidak mampu membawa dan mengelolanya dengan bijak akan menjadi ancaman serta potensi kehancuran bangsa kita sendiri, masuknya paham radikalisme, terorisme serta gerakan intoleran tentunya berpotensi besar dalam mengganggu stabilitas nasional negara kesatuan republik Indonesia,” jelas Kapolda Sulteng.
Yang kedua, lanjutnya, yakni keberhasilan pemerintah dalam mewujudkan stabilitas keamanan nasional, tentunya tidak mudah apabila tidak mendapat dukungan dari seluruh elemen masyarakat indonesia, minimnya wawasan serta pengetahuan tentang keamanan tentunya menjadi hambatan dalam membentuk masyarakat yang sadar akan keamanan itu sendiri.
Melalui kegiatan seminar tersebut Kapolda Sulteng mengharapkan para peserta dapat memiliki wawasan tentang Kamdagri yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang diharapkan dapat mendukung target organisasi dalam upaya menciptakan situasi aman, efisien dan produktif di lingkungan kerja, menciptakan interaksi antara peserta sehingga organsisasi, instansi atau perusahaan dapat saling bertukar informasi dan pengalaman yang berbeda, sehingga dapat mempererat rasa kekeluargaan dan kebersamaan, dan mewaspadai segala kemungkinan terjadinya gangguan kamtibmas dilingkungan kerja.
Selain itu juga meningkatkan koordinasi antar pihak-pihak terkait maupun stakeholder dalam rangka penerapan sistem manajemen pengamanan, peningkatan, perbaikan dan pembaharuan system manajemen pengamanan (SMP) secara periodik melalui analisa dan evaluasi system yang akurat, memperluas jaringan informasi dengan metode efektif melalui pengembangan community policing yang mendukung pelaksanaan tugas pengamanan, memberikan panduan dalam melakukan mitigasi resiko keamanan di area lingkungan kerja, mencegah dampak negative dari penyebaran hoaks dan dapat menangkal radikalisme dan terorisme tumbuh di nusantara.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Wakapolda Sulteng, Brigjen Pol Drs Nurwindiyanto, MM, Direktur Binmas Polda Sulteng, Kombes Pol Mokhammad Ngajib, pengamat teroris bapak Nasir Abbas, para anggota DPRD se-Propinsi Sulawesi Tengah, para pimpinan atau kepala instansi dilingkungan Pemda Sulawesi Tengah, para pimpinan perusahaan, organisasi atau lembaga wilayah Sulawesi Tengah, dan para praktisi keamanan Sulawesi Tengah.